Beranda | Artikel
Nabi Sulaiman Mengirim Surat kepada Ratu Balqis
12 jam lalu

Nabi Sulaiman Mengirim Surat kepada Ratu Balqis adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan Al-Bayan Min Qashashil Qur’an. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Abu Ya’la Kurnaedi, Lc. pada Senin, 28 Rabiuts Tsani 1447 H / 20 Oktober 2025 M.

Kajian Tentang Nabi Sulaiman Mengirim Surat kepada Ratu Balqis

Allah Ta’ala mengisahkan tentang Nabi Sulaiman ketika memeriksa pasukannya. Kemudian beliau tidak melihat burung hud-hud. Ternyata hud-hud datang dari negeri Saba dan membawa berita penting, yakni di negeri Saba ada seorang wanita yang menjadi ratu. Wanita itu bersama rakyatnya berbuat syirik, tidak beribadah kepada Allah, melainkan menyembah matahari.

Mendengar hal tersebut, Nabi Sulaiman berkata,

قَالَ سَنَنْظُرُ أَصَدَقْتَ أَمْ كُنْتَ مِنَ الْكَاذِبِينَ

“Kami akan perhatikan, apakah benar yang engkau katakan itu atau engkau termasuk orang-orang yang berdusta.” (QS. An-Naml [27]: 27)

Nabi Sulaiman melanjutkan perkataannya,

اذْهَبْ بِكِتَابِي هَٰذَا فَأَلْقِهْ إِلَيْهِمْ ثُمَّ تَوَلَّ عَنْهُمْ فَانْظُرْ مَاذَا يَرْجِعُونَ

“Pergilah dengan membawa suratku ini, lalu jatuhkanlah kepada mereka, kemudian berpalinglah dari mereka, dan perhatikanlah apa yang mereka bicarakan.” (QS. An-Naml [27]: 28)

Ini adalah perintah Nabi Sulaiman kepada burung hud-hud. Makhluk sekecil burung ini bisa menjadi sebab masuk Islamnya suatu negeri. Hendaknya kita tidak merasa diri kecil, sebab burung kecil saja dapat bermanfaat. Kita memiliki tangan, mata, kaki, akal pikiran, kemampuan berbicara, dan menulis. Hendaknya semua anugerah dari Allah ini dijadikan pintu kebaikan, jangan menjadi pintu keburukan.

Dalam ayat ini terdapat beberapa pelajaran penting. Di antaranya adalah disyariatkannya at-tahqiq (memeriksa atau investigasi) perkataan orang yang tertuduh. Perkataan tersebut tidak boleh langsung diterima, tetapi harus dicek dan diperiksa dulu kebenarannya. Hal ini dicontohkan oleh Nabi Sulaiman ‘Alaihis Salam: “Dia (Sulaiman) berkata, ‘Akan kami perhatikan, apakah engkau benar, atau termasuk yang berdusta’.” (QS. An-Naml [27]: 27)

Pelajaran penting berikutnya adalah pemimpin menerima alasan (udzur) yang dikemukakan oleh rakyatnya. Kata ra’iyyah (rakyat) berasal dari bahasa Arab. Dalam konteks ini, hud-hud mengemukakan alasannya kepada Nabi Sulaiman dan alasannya diterima. Nabi Sulaiman tidak langsung memberikan sanksi atau hukuman, meskipun sebelumnya beliau mengancam. Setelah mendengar alasan hud-hud, Nabi Sulaiman bersabda, “Kami lihat kamu benar atau dusta.” Alasannya diterima oleh Nabi Sulaiman ‘Alaihis Salam. Ini menjadi pelajaran penting, khususnya bagi kepala rumah tangga, jika ada kesalahan dari istri atau anak, jangan langsung menghukum, tetapi dengarkan dan terima alasannya.

Faedah berikutnya adalah mengirimkan surat kepada raja-raja dan pemimpin untuk mendakwahi mereka agar masuk Islam. Ini disyariatkan, sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengirimkan surat-surat ke banyak raja dan pemimpin dari berbagai negeri, seperti Romawi dan Persia, untuk mengajak mereka masuk Islam.

Hal ini menunjukkan bahwa agama yang dianut para pemimpin dan rakyat Romawi saat itu, yaitu Nasrani, bukanlah agama yang benar (hak). Ini membuktikan bahwa pemahaman yang menyatakan semua agama itu sama adalah tidak benar. Jika semua agama sama, Nabi Muhammad tidak akan mengutus sahabat untuk membawa surat dakwah agar mereka masuk Islam.

Surat Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang diutus kepada Heraklius (Hirql), pembesar Romawi, adalah salah satu contoh yang tercantum dalam hadits. Teks suratnya termuat dalam Sahih Bukhari (nomor 7) dan Muslim (nomor 1773). Isi surat tersebut antara lain:

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ. مِنْ مُحَمَّدٍ عَبْدِ اللَّهِ وَرَسُولِهِ، إِلَى هِرَقْلَ عَظِيمِ الرُّومِ. سَلَامٌ عَلَى مَنِ اتَّبَعَ الْهُدَى…

“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dari Muhammad, hamba Allah dan Rasul-Nya, kepada Heraklius, pembesar Romawi. Salam sejahtera bagi orang yang mengikuti petunjuk.

Amma ba’du, sesungguhnya aku mengajak engkau kepada dakwah Islam, yaitu kalimat tauhid. Masuklah Islam, niscaya engkau selamat, Allah akan memberikan pahala kepadamu dua kali lipat. Tetapi jika engkau berpaling, maka atasmu dosanya kaum arisi (pengikutmu/rakyatmu).”

Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam juga mencantumkan ayat Al-Qur’an dari Surah Ali Imran ayat 64. Allah Ta’ala berfirman:

قُلْ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ تَعَالَوْا إِلَىٰ كَلِمَةٍ سَوَاءٍ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ أَلَّا نَعْبُدَ إِلَّا اللَّهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهِ شَيْئًا وَلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ ۚ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُولُوا اشْهَدُوا بِأَنَّا مُسْلِمُونَ

“Katakanlah (Nabi Muhammad), ‘Wahai Ahlulkitab, marilah menuju pada satu kalimat (pegangan) yang sama antara kami dan kamu, (yakni) kita tidak menyembah selain Allah, kita tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun, dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan-tuhan selain Allah.’ Jika mereka berpaling, katakanlah (kepada mereka), ‘Saksikanlaah bahwa kami adalah orang-orang muslim’.” (QS. Ali Imran [3]: 64)

Pengiriman surat dakwah ini sejalan dengan kisah Nabi Sulaiman yang mengirim surat kepada Ratu Balqis.

Setelah surat Nabi Sulaiman ‘Alaihis Salam sampai kepada Balqis, Ratu Saba, Balqis segera mengumpulkan para pembesar negerinya.

Dalam Surah An-Naml ayat 29 sampai 34, Ratu Balqis berkata,

قَالَتْ يَا أَيُّهَا الْمَلَأُ إِنِّي أُلْقِيَ إِلَيَّ كِتَابٌ كَرِيمٌ

“Dia (Balqis) berkata, ‘Wahai para pembesar, sesungguhnya telah disampaikan kepadaku sebuah surat yang mulia’.” (QS. An-Naml [27]: 29)

Ratu Balqis adalah wanita yang cerdas, pemimpin pemerintahan yang luar biasa. Dia melanjutkan perkataannya sebagaimana firman Allah Ta’ala:

إِنَّهُ مِن سُلَيْمَانَ وَإِنَّهُ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ ‎﴿٣٠﴾‏ أَلَّا تَعْلُوا عَلَيَّ وَأْتُونِي مُسْلِمِينَ ‎﴿٣١﴾‏

“Sesungguhnya (surat) itu dari Sulaiman. Sesungguhnya isinya, ‘Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, janganlah kamu berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri (muslim)’.” (QS. An-Naml [27]: 30–31)

Isi surat Nabi Sulaiman tegas, langsung pada intinya, dan tidak bertele-tele. Ratu Balqis berkata kepada para pembesar,

قَالَتْ يَا أَيُّهَا الْمَلَأُ أَفْتُونِي فِي أَمْرِي مَا كُنتُ قَاطِعَةً أَمْرًا حَتَّىٰ تَشْهَدُونِ

“Dia (Balqis) berkata, ‘Wahai para pembesar, berilah aku pertimbangan dalam urusanku (ini), aku tidak pernah memutuskan suatu urusan sebelum kalian hadir (menyaksikan)’.” (QS. An-Naml [27]: 32)

Ini menunjukkan salah satu kecerdasan Ratu Balqis, yakni mengumpulkan para pembesar untuk bermusyawarah. Para pembesar menjawab,

قَالُوا نَحْنُ أُولُو قُوَّةٍ وَأُولُو بَأْسٍ شَدِيدٍ وَالْأَمْرُ إِلَيْكِ فَانْظُرِي مَاذَا تَأْمُرِينَ

“Mereka menjawab, ‘Kami memiliki kekuatan dan keberanian yang luar biasa. Keputusan ada di tanganmu. Oleh karena itu, perhatikanlah apa yang akan engkau perintahkan’.” (QS. An-Naml [27]: 33)

Jawaban ini menunjukkan bahwa Ratu Balqis memiliki kewibawaan yang sangat besar di hadapan para pembesarnya dan mereka taat. Kemudian Ratu Balqis berkata sebagaimana firman Allah Ta’ala:

قَالَتْ إِنَّ الْمُلُوكَ إِذَا دَخَلُوا قَرْيَةً أَفْسَدُوهَا وَجَعَلُوا أَعِزَّةَ أَهْلِهَا أَذِلَّةً ۖ وَكَذَٰلِكَ يَفْعَلُونَ

“Dia (Balqis) berkata, ‘Sesungguhnya raja-raja apabila memasuki suatu negeri, niscaya mereka membinasakannya, dan menjadikan penduduknya yang mulia jadi hina; dan demikianlah yang akan mereka perbuat’.” (QS. An-Naml [27]: 34)

Ratu Balqis berprasangka seperti itu karena memang kebiasaan para raja ketika memasuki suatu negeri untuk berperang adalah menghancurkan dan membuat kerusakan. Kecerdasan Ratu Balqis terlihat dari perkataannya:

وَإِنِّي مُرْسِلَةٌ إِلَيْهِمْ بِهَدِيَّةٍ فَنَاظِرَةٌ بِمَ يَرْجِعُ الْمُرْسَلُونَ

“Sesungguhnya akan mengirim utusan kepada mereka dengan membawa hadiah, dan akan menunggu apa yang akan dibawa kembali oleh para utusan itu.” (QS. An-Naml [27]: 35)

Ayat ini mengandung pelajaran tentang pentingnya musyawarah (syura) dalam perkara-perkara yang penting. Musyawarah itu baik, bahkan jika dilakukan dalam urusan yang buruk, musyawarah dapat menghasilkan keputusan yang dianggap terbaik oleh pelakunya.

Orang-orang Quraisy, misalnya, ketika hendak membunuh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, mereka bermusyawarah hingga menghasilkan keputusan untuk mengutus pemuda dari setiap kabilah agar membunuh Nabi secara serentak. Jika Nabi meninggal, tuntutan balas dendam akan ditujukan kepada semua kabilah, sehingga perang besar dapat dihindari. Musyawarah yang dilandasi niat buruk seperti itu pun dapat menghasilkan keputusan yang terstruktur. Apalagi musyawarah untuk urusan yang baik.

Meskipun Ratu Balqis bermusyawarah dan mengambil pendapat dari para pembesarnya, musyawarah yang dilakukannya menjadi sebab datangnya kebaikan yang besar. Musyawarahnya menghasilkan keputusan pertengahan yang menunjukkan kecerdasan dan ketajaman pandangan Ratu Balqis dalam menghadapi perkara-perkara penting. Ratu Balqis memutuskan untuk mengirim hadiah kepada Nabi Sulaiman ‘Alaihis Salam.

Keputusan Ratu Balqis didasarkan pada pertimbangan:

  1. Jika Nabi Sulaiman menerima hadiah, beliau hanyalah raja dari raja-raja dunia biasa yang mudah dikalahkan.
  2. Jika Nabi Sulaiman tidak menerima hadiah, beliau bukan raja biasa karena tidak mencari dunia. Beliau adalah seorang dai yang mengajak kepada Allah, menghendaki akhirat, pasti akan dikuatkan oleh Rabbnya, dan tidak ada yang sanggup menghadapinya.

Bagaimana penjelasan lengkapnya? Download mp3 dan simak kajian yang penuh manfaat ini.

Download MP3 Kajian

Mari turut membagikan link download kajian “Nabi Sulaiman Mengirim Surat kepada Ratu Balqis” yang penuh manfaat ini ke jejaring sosial Facebook, Twitter atau yang lainnya. Semoga bisa menjadi pembuka pintu kebaikan bagi kita semua. Jazakumullahu Khairan.

Telegram: t.me/rodjaofficial
Facebook: facebook.com/radiorodja
Twitter: twitter.com/radiorodja
Instagram: instagram.com/radiorodja
Website: www.radiorodja.com

Dapatkan informasi dari Rodja TV, melalui :

Facebook: facebook.com/rodjatvofficial
Twitter: twitter.com/rodjatv
Instagram: instagram.com/rodjatv
Website: www.rodja.tv


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/55709-nabi-sulaiman-mengirim-surat-kepada-ratu-balqis/